Tulisan TOU 1 Minggu Ke 4

Posted by Kenrick Setiawan
On Minggu, 21 Desember 2014

Tips Belajar Efektif

 

Belajar adalah salah satu kegiatan kita yang paling penting. Belajar bisa dengan membaca suatu buku pelajaran/pengetahuan, ataupun mengerjakan soal. Dan belajar efektif merupakan belajar yang dapat dengan cepat dan tepat membuat kita paham dan mengerti terhadap materi yang sedang kita pelajari. Tapi sekarang kayaknya saat belajar susah masuk pelajarannya ya gan . Nah, karena itu saya mau ngasih tips belajar yang efektif supaya masuk ke pelajaran yang sedang dipelajarin..

  •  Pilih waktu yang tepat  Pilihlah waktu yang tepat untuk belajar yaitu disaat pikirankita sedang masih fresh, sehingga materi yang kita pelajari dapat dengan mudah diserap otak.Waktu yang baik seperti pagi hari ketika pikiran kita belum terisi banyak pikiran lain.
  • Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman Suasana lingkungan kita belajar juga sangatlah penting agar dapat membantu otak kita menyerap lebih baik dan lebih cepat. Maka pilihlah suasana yang nyaman, hening, tapi rileks.
  • Kembangkan Materi Yang Sudah Dipelajari Ketika sudah merasa paham akan suatu pelajaran, kita jangan dulu puas. Sebaiknya kita kembangkan materi tersebut dengan memulai memberi pertanyaan pada diri kita sendiri tentang materi itu. Lalu diskusikan dengan guru, teman, atau cari di internet. Hal ini juga berguna untuk melatih kita berfikir kritis.
  • Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran Catatlah pokok-pokok pelajaran pada tiap-tiap materi, hal ini akan memudahkan kita untuk memahami materi pada saat kita belajar mengenai materi tersebut.
  • Membaca Adalah Kuncinya Tidak bisa dipungkiri lagi hal utama ketika kita belajar adalah MEMBACA, karena memang itu jalan kita untuk bisa memahami suatu materi. Sehingga semakin banyak membaca dan bahan bacaannya, akan semakin mudah bagi kita untuk cepat paham materi tersebut.
  • Hafalkan Kata-Kata Kunci Di Setiap Pokok Bahasan Ini mungkin dapat dikatakan sebagai trik. Dengan menghafal setiap kata kunci pada masing-masing pokok bahasan, ini akan mempermudah kita untuk mengingat kembali apabila ada pertanyaan yang menyangkut materi tersebut.
  • Latih Sendiri Kemampuan Kita, Dengan Latihan Soal Sendiri Melatih sendiri kemampuan kita sendiri memang sulit, lebih mudah apabila ada orang lain yang membantu kita berlatih sudah sejauh mana kemampuan kita sebenarnya. Akan tetapi kita sendiri bisa berlatih sendiri, dengan cara mengisi soal sesuai materi yang kita pelajari, tanpa mencari jawabannya di buku, barulah setelah selesai semua dikerjakan, kita periksa hasil kemampuan kita tersebut.
  • Sediakan Waktu Untuk Istirahat Yang Cukup Belajar boleh kencang tetapi jangan lupa istirahat suapaya tidak menimbulkan dampak negatif bagi tubuh kita dan pikiran kita. Dengan istirahat yang cukup, maka tubuh dan pikiran kita akan menjadi segar kembali dan otak pun siap menerima materi yang baru.

REFERENSI :
 http://www.kaskus.co.id/post/
 http://www.google.co.id
 

TUGAS TOU 1 Minggu ke 4

Posted by Kenrick Setiawan


Hambatan-hambatan dalam komunikasi organisasi

        Ya, hambatan – hambatan dalam komunikasi organisasi. Dalam menjalin relasi dengan orang lain yang ada di dalam maupun diluar organisasi, kita membutuhkan komunikasi untuk mencapai keinginan individu atau tujuan bersama dan dalam proses organisasi tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi hambatan-hambatan pada perjalanananya. Hambatan yang sering muncul adalah hambatan komunikasi,
Berikut ini adalah macam-macam hambatan dalam organisasi yaitu :

1.     Hambatan dari Proses Komunikasi :
 Hambatan dari pengirim pesan misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinyaatau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional
Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan    suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2.       Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat    komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.       Hambatan Semantik. 
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang  berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4.        Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

5.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll. Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi


Hambatan Komunikasi
1. Hambatan Teknis

Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas, kurangnya informasi atau penjelasan, kurangnya ketrampilan membaca, pemilihan media yang kurang tepat.

2. Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara secara efektif. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

3. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat- alat pancaindera sese-
orang, dll.

       
Referensi :
http://digilib.unila.ac.id
 http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html