Middleware Telematika

Posted by Kenrick Setiawan
On Sabtu, 19 November 2016
1. Tujuan Umum

Tujuan utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.

Perangkat lunak ini terdiri dari serangkaian pelayanan yang mengizinkan bermacam-macam proses berjalan dalam satu atau lebih mesin untuk dapat saling berinteraksi satu sama yang lainnya. Lambat laun teknologi ini menyediakan kemampuan interoperabilitas yang mendukung pada perpindahan ke arsitektur distribusi yang berhubungan, yang biasanya sering digunakan untuk mendukung dan menyederhanakan kerumitan, aplikasi terdistribusi. Termasuk didalamnya, web server, aplikasi server dan peralatan sama yang mendukung pengembangan dan pengantaran aplikasi. Middleware secara khusus menjadi bagian dari teknologi informasi modern berbasis XML, SOAP, web service dan pelayanan berbasis arsitektur. Middleware berada diantara aplikasi perangkat lunak yang mungkin bekerja pada system operasi yang berbeda. Middleware serupa dengan middle layer dari sebuah tiga baris sistem arsitektur tunggal, kecuali usahanya melewati bermacam-macam system atau aplikasi. Contohnya perangkat lunak EAI (Enterprise Application Integration), perangkat lunak telekomunikasi, monitor transaksi dan perangkat lunak pemesanan dan pengantrian.

Dalam dunia teknologi informasi Middleware merupakan suatu software yang dirancang untuk ` menghubungkan beberapa proses pada satu atau lebih mesin untuk dapat saling berinteraksi pada suatu jaringan.

Seperti data customer yang harus dapat dibaca oleh bagian customer service dan akuntansi. Data hasil pengembangan perlu dapat dibaca juga oleh bagian manajemen. Hal ini semakin terasa ketika sistem tersebar menjadi semakin besar dan bervariasi.
Di sinilah aplikasi middleware memegang peranan, dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Disini middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.

Middleware berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP. Middleware bisa juga disebut protokol.

2. Lingkungan Komputasi

Pelayanan middleware menyediakan banyak set fungsi dari aplikasi antarmuka pemogramanan yang mengizinkan sebuah aplikasi untuk: 
Menemukan tempat melewati jaringan secara transparan sehingga dapat menyediakan interaksi dengan service atau aplikasi lainnya. 
Mandiri dari service jaringan.
Dapat dipercaya dan selalu tersedia.

Middleware menawarkan beberapa keuntungan unik dari technologi untuk bisnis dan industri. Sebagai contoh, sistem database tradisional biasanya diletakan dalam lingkungan yang dekat dimana pengguna mengakses sistem menggunakan jaringan terbatas atau intranet. Dengan perkembangan fenomena dari World Wide Web, pengguna dapat mengakses database secara virtual dengan berbagai macam jenis akses dari belahan dunia manapun. Middleware mengalamatkan masalah dari berbagai level interoperbilitas diantara struktur database yang berbeda. Middleware memfasilitasi akses transparan untuk melegalkan sistem manajemen database (DBMS) atau aplikasi lewat sebuah web server tanpa memperhatikan karakteristik spesifik database. 

Perusahaan bisnis sering menggunakan aplikasi middleware untuk menghubungkan informasi dari database departemen, misalnya daftar pembayaran, penjualan, dan penghitungan atau database house dalam lokasi geografi yang bermacam-macam. Dalam tingginya kompetisi komunitas kesehatan, laboratorium membuat luas penggunaan dari aplikasi middleware untuk data mining, sistem informasi laboratorium (LIS) cadangan, dan untuk menggabungkan sistem selama proses penggabungan dua rumah sakit. Middleware menolong menjembatani jarak pemisah antara LIS dalam bentuk baru jaringan kesehatan mengikuti proses pembelian rumah sakit. Pengembang jaringan wireless dapat menggunakan middleware untuk menghadapi tantangan penggabungan dengan sensor jaringan wireless (WSN) atau teknologi WSN. Pengimplementasian sebuah aplikasi middleware mengizinkan pengembang middleware untuk menyatukan sistem operasi dan perangkat keras dengan berbagai macam aplikasi yang tersedia. Middleware dapat menolong pengembang perangkat lunak menghindari penulisan antarmuka program aplikasi (API) untuk setiap pengendali program, dengan cara melayani sebagai sebuah antarmuka pemograman yang berdiri sendiri untuk setiap aplikasi yang dibuat. 

3. Kebutuhan middleware

Pelayanan middleware menyediakan banyak set fungsi dari aplikasi antarmuka pemogramanan yang mengizinkan sebuah aplikasi untuk: 
·         Menemukan tempat melewati jaringan secara transparan sehingga dapat menyediakan interaksi dengan service atau aplikasi lainnya. 
·         Mandiri dari service jaringan.
·         Dapat dipercaya dan selalu tersedia.

Middleware menawarkan beberapa keuntungan unik dari technologi untuk bisnis dan industri. Sebagai contoh, sistem database tradisional biasanya diletakan dalam lingkungan yang dekat dimana pengguna mengakses sistem menggunakan jaringan terbatas atau intranet. Dengan perkembangan fenomena dari World Wide Web, pengguna dapat mengakses database secara virtual dengan berbagai macam jenis akses dari belahan dunia manapun. Middleware mengalamatkan masalah dari berbagai level interoperbilitas diantara struktur database yang berbeda. Middleware memfasilitasi akses transparan untuk melegalkan sistem manajemen database (DBMS) atau aplikasi lewat sebuah web server tanpa memperhatikan karakteristik spesifik database.          

Perusahaan bisnis sering menggunakan aplikasi middleware untuk menghubungkan informasi dari database departemen, misalnya daftar pembayaran, penjualan, dan penghitungan atau database house dalam lokasi geografi yang bermacam-macam. 
Dalam tingginya kompetisi komunitas kesehatan, laboratorium membuat luas penggunaan dari aplikasi middleware untuk data mining, sistem informasi laboratorium (LIS) cadangan, dan untuk menggabungkan sistem selama proses penggabungan dua rumah sakit. Middleware menolong menjembatani jarak pemisah antara LIS dalam bentuk baru jaringan kesehatan mengikuti proses pembelian rumah sakit. 

4. Contoh Middleware

1. Java's : Remote Procedure Call
2. Object Management Group's : Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
3. Microsoft's COM/DCOM (Component Object Model)
    - Also .NET Remoting
4. ActiveX controls (in-process COM components)

Database middleware yang paling umum digunakan adalah ODBC (Open DataBase Connectivity). Keterbatasan ODBC adalah bahwa middleware ini didisain untuk bekerja pada tipe penyimpanan relational database. Database middleware yang lain, yang merupakan superset daripada ODBC adalah OLEDB. OLEDB bisa mengakses hampir segala macam bentuk database, kelebihan yang lain dari OLEDB adalah dia didisain dengan konsep obyek komponen (Component Object Model) yang mengandalkan object-oriented computing dan menjadi salah satu trend di dunia komputasi.

Beberapa produk database middleware yang bisa disebutkan di sini adalah Oracle’s DB Integrator (previously DIGITAL’s DB Integrator), Sybase’s Omni CONNECT, and International Software Group’s Navigator. Kelebihan dari produk-produk ini dibandingkan dengan standard seperti ODBC dan OLEDB adalah performance, yang sangat sulit dimiliki oleh suatu produk yang mengacu pada standar.

Sumber:
http://bsrcommunity.blogspot.com/2010/12/middleware-telematika.html
(http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/10/middleware-telematika/)
http://fachryzakya.blogspot.com/2011/01/middleware-telematika.html
http://telematika-telematika.blogspot.com/2010/11/kebutuhan-middleware.html

LAYANAN TELEMATIKA

Posted by Kenrick Setiawan
On Jumat, 21 Oktober 2016
Layanan Telematika

    Pada saat ini media informasi sudah banyak berkembang. Teknologi telematika yang telah berkembang mampu menyampaikan suatu informasi melalui media yang semakin canggih. Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Ini merupakan suatu bentuk hubungan saling bertukar informasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Layanan Telematika itu adalah Layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Layanan Telematika (dalam bhs.Inggris disebut juga Telematics Services) dewasa ini sudah banyak digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjang kebutuhan dan kenyamanan masyarakat.
    
Dari berbagai sumber yang saya baca jenis-jenis layanan telematika itu dibagi menjadi:
1.      Layanan Telematika di Bidang Informasi
2.      Layanan Telematika di bidang Keamanan
3.      Layanan Context Aware dan Event-Based
4.      Layanan Perbaikan Sumber

1. Layanan Informatika di Bidang Informasi
    Penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan seimbang dan penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

Keuntungan:
·         Pemerataan teknologi bagi masyarakat menengah kebawah, dan mempermudah masyarakat di pedesaan atau pelosok untuk menggunakan teknologi sesuai perkembangan zaman. Sebagai alat penunjang pembelajaran di sekolah agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas.

Kerugian:
·         Bagi pengguna layanan teknologi untuk mengakses informasi tidak digunakan dengan bijak atau sewenang – wenang tanpa pengawasan dapat berakibat buruk bagi pembentukkan karakter dan moral karena lewat layanan telematika di bidang informasi kejahatan dapat dilakukan dengan mudah. Seperti pencurian data, mengakses situs untuk dewasa, dan lain – lain.

2. Layanan Telematika di Bidang Keamanan
    Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamanan informasi dan data. Layanan ini terdiri dari enkripsi, penggunaan protokol, penentuan akses control dan audit. Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak sesuai dengan fungsinya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga suatu data dalam jaringan agar tidak mudah terhapus atau hilang.
    Kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Contoh layanan keamanan yaitu:
    1.  navigation assistant
    2.  weather,stock information
    3.  entertainment and M-commerce
    4.  penggunaan Firewall dan Antivirus

Keuntungan:
·         Layanan telematika di bidang keamanan memiliki keuntungan yang sangat membantu dalam bidang keamanan sistem informasi untuk mengurangi pencurian data, pengaksesan sistem informasi secara ilegal dan lain-lain.

Kerugian:
·         Keamanan ini juga berdampak buruk jika ada oknum / Hacker yang berniat jahat untuk membobol suatu sistem keamanan.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
    Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:

a. The acquisition of context
    Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh: pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

b. The abstraction and understanding of context
    Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

c. Application behaviour based on the recognized context
    Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

Keuntungan:
·       Dengan layanan ini pengguna dapat membuat sistem yang bersifat otomatis dengan memasukkan parameter – parameter sebagai data user, preferensi user sebagai kemampuan dalam memberikan keputusan yang cepat dan akurat.

Kerugian:
·       Adanya masalah – masalah yang timbul karena parameter dan data yang tidak sesuai dengan permasalahan yang ada.

4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
    Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan.  RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
    Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
    Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :

  • Dilihat dari bidang ekonomi Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
  • Dilihat dari bidang politikBagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.


Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu:
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layana publik.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
  1. Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
  2. Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
LINK LAINNYA : 

  

TUGAS 1 PENGANTAR TELEMATIKA

Posted by Kenrick Setiawan
On Jumat, 30 September 2016
SOAL
1.      Jelaskan secara lengkap tentang telematika!
2.      Jelaskan bidang ilmu yang mendasari telematika!
3.      Bidang apa saja yang memanfaatkan telematika?
4.      Perangkat-perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam telematika?
5.      Apa keuntungan dan kerugian dari telematika?
——————————————————————————————————
JAWABAN
Penjelasan Tentang Telematika

1.      Pengertian Telematika

Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

Istilah telematika dari segi hukum adalah perkembangan sistem elektronik berbasis digital antara teknologi informasi dan media yang awalnya masing – masing berkembang secara terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari  TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.

Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information as well as Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.



Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
·         Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
·         Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
·         Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

2.      Bidang Ilmu yang mendasar dari Telematika

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:

Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi serta mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.


3.      Bidang Yang Memanfaatkan Telematika

Ada berbagai macam bentuk dari telematika yang telah berkembang di banyak bidang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya “tumpang tindih” karena berbagai kegiatan kerja dapat menggunakan telematika untuk menunjang kinerja dari usaha yang dilakukan. Berbagai macam bentuk tersebut adalah :


  • E-Government
  • E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Contoh dari program e-government ini adalah adanya badan yang secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet. Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh masyarakat luas.

  • E-Commerce
  • Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di negara manapun dan kapanpun.

  • E-Learning
  • E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine. Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS, teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.

 
4.      Perangkat yang dibutuhkan Dalam Telematika

Perangkat Keras :
  • Video conference 
  •  LCD Proyektor
  •  Printer
  •  Ploter
  •  Scanner
  •  Digitizer


Perangkat Lunak :
  • Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya: SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis, dll.
  • Aplikasi navigasi : informasi Trafiki, Cuaca, GPS, dll.
  • Aplikasi komunikasi : Handfree, SMS dan MMS, Video Call, dll
  • Hiburan : Musik, Video, Game, dll.
  • Aplikasi bidang kesehatan misalnya: Respon Kecelakaan, Rekam Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi Jarak jauh, dll.
  • Aplikasi bidang pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil, SIM, dll.
  • Aplikasi Bidang pendidikan : E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran Online, dll. Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.


5.        Keuntungan dan Kerugian dari Telematika

·         Keuntungan Telematika :

  • Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain: dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri,
  • Manfaat internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
  • Manfaat internet dalam e-Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
  • Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.


·         Kerugian Telematika

  • Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
  • Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
  • Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.




Sumber :
http://stttelematikacakrawala.wordpress.com
https://amahabas.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematika
http://id.wikipedia.org


Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 #2

Posted by Kenrick Setiawan
On Sabtu, 04 Juni 2016

USULAN RANCANGAN PENELITIAN


Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Dunia Hiburan


BAB I
PENDAHALUAN


1.1    Latang Belakang Masalah

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna.
Perkembangan TIK terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren
penggunaan e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e-education, e-government, e-learning dan lain sebagainya. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Dalam bidang hiburan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian penyajian informasi. Perkembangan Teknologi Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. 
TIK tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memiliki dampak negatif terhadap kehidupan, salah satunya pada bidang hiburan. Kenyataan ini yang mendorong keinginan penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas Hiburan.


1.2     Perumusan Masalah

Berdasarkan dari judul diatas, maka timbul Perumusan Masalah sebagai berikut :
· Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan (Dampak positif).
· Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan
· Bagaimana cara kita menyikapi dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan?


1.3     Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penulis akan membahas masalah teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan. Serta penjalasan yang lebih rinci yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat yang bisa diambil antara lain : Mengetahui dampak positif dan negatif dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan. Serta dapat mengetahui cara kita menyikapi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada dunia hiburan ini.




BAB II
LANDASAN TEORI


2.1     Teori-Teori yang Dipakai

A. Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)
Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Bidang Hiburan
Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil di era globalisasi ini dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, selama kita menggunakan dan memafaatkan perkembangan ini dengan hal-hal yang positif. Akan lain ceritanya, apabila kita menggunakan perkembangan ini dengan sisi negatif. Salah satu perkembangan TIK yang sangat pesat adalah pemanfaatan media internet yang diaplikasikan pada dunia hiburan. Adapun penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia hiburan salah satunya adalah sebagai berikut:
Penggunaan komputer di dunia hiburan memudahkan dalam penyajian informasi. Dalam dunia pertelivisian dan perfilman, komputer digunakan dalam pembuatan film-film yang memerlukan animasi khusus, misalnya film kartun maupun yang memerlukan efek-efek khusus.
Paket-paket aplikasi untuk animasi dan efek merupakan program-program yang sering digunakan dalam pembuatan animasi dan efek-eefek tersebut Dalam bidang permainan, penggunaan komputer digunakan untuk mengisi waktu senggang dengan program-program permainan (game) yang bermacam-macam.
Saat ini program-program permainan game telah dibuat dan banyak ditemui di pasaran.
Bidang rekaman, Dengan menggunakan komputer kita akan menghasilkan hasil rekaman yang lebih baik. Kita juga dapat mengatur dan mengeditnya. Kita juga dapat mengatur suara yang kita inginkan dengan menggunakan komputer.

C. Kendala – kendala Penerapan TIK di Dunia Hiburan
Kajian mengenai kendala Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalam kontribusinya memberikan dukungan kepada berbagai sektor kehidupan masyarakat berupa peningkatan efisiensi serta produktivitas sudah banyak disajikan di berbagai pola. Pada umumnya studi tentang kendala TIK di dalam organisasi difokuskan pada persoalan teknis seperti bagaimana memperbaiki kinerja operasional, atau bagaimana TIK digunakan sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan, media penyampaian informasi secara aktual, serta penerapan pada dunia hiburan.
Kajian yang lebih luas seperti misalnya bagaimana dampak sosial dari perkembangan TIK yang sedemikian hebat selama dua dekade terakhir ini relatif masih sedikit dilakukan. Dalam lingkungan sosial yang selalu berubah, terdapat setidaknya dua faktor yang memperngaruhi perubahan sosial itu sendiri: pelaku perubahan dan mereka yang terkena dampak perubahan.
Dalam kaitan ini TIK dapat berperan dalam dua posisi sekaligus, sebagai aktor (means) pengubah dan sekaligus sebagai sasaran (ends) dari perubahan yang ingin dicapai. Naskah singkat ini dimaksudkan untuk memberi gambaran hubungan sebab akibat kendala TIK dalam konteks perubahan sosial kemasyarakatan.

D. Internet Sebagai Sarana TIK di dunia hiburan
Teknologi internet hadir sebagai media / sarana yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara massal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list).
Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya dunia hiburan di Indonesia khususnya. Begitu juga dengan adanya aplikasi teleconference, INTERNET juga dapat hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional.
Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai sarana di dunia hiburan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu :
-Sebagai media interpersonal dan massa
-Bersifat interaktif
-Memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron
-Karakteristik ini memungkinkan masyarakat melakukan komunikasi dengan sumber/penyedia layanan hiburan secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.


E. Dampak positif dan negatif penerapan TIK di dunia hiburan

- Dampak positif
Pemanfaatan TIK dalam dunia hiburan, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Penggunaan komputer di dunia hiburan memudahkan dalam penyajian informasi.
Paket-paket aplikasi untuk animasi dan efek merupakan program-program yang sering digunakan dalam pembuatan animasi dan efek-efek tersebut.
Dalam bidang permainan, penggunaan komputer digunakan untuk mengisi waktu senggang dengan program-program permainan (game) yang bermacam-macam.
Saat ini program-program permainan game telah dibuat dan banyak ditemui di pasaran dengan berbagai permainan.
Bidang Industri Perfilman, Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyutingan adegan film semua di rekam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer. Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahan animasi untuk menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan tenggelam, sehingga tampak menjadi seolah-olah mirip dengan kejadian nyata.
Bidang Industri Rekaman, Bahwa untuk menghasilkan suara yang bagus perlu pengaturan perekam dan modifikasi suara dengan media komputer, serta mencetak lagu-lagunyapun di bantu dengan system komputer. Untuk mencetak album kedalam VCD atau DVD perlu bantuan pogram komputer untuk memproses pembuningan atau pembakaran CD sehingga bisa merekam suara dengan kualitas sangat tinggi.
Rutinitas yang tiada henti membuat kita membutuhkan hiburan, hiburan dapat kita lakukan dimana saja begitupula di internet, Bidang ini sangat bergantung pada komputer. Dengan kemajuan TIK, kita dapat menonton siaran dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

- Dampak negatif
Sisi negatif dari perkembangan TIKadalah sebagai berikut:
Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa Internet dan TV identik dengan pornografi memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki Internet dan TV, pornografi pun merajalela.
Penipuan
Penipuan dengan memanfaatkan TIK makin banyak ditemukan. Internet pun tidak luput dari serangan para penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan informasi yang diragukan kebenarannya atau mengkonfirmasi informasi yang kamu dapatkan pada penyedia informasi tersebut misalnya pada bidang TV, Radio, dll yang tiba-tiba mengadakan suatu kuis yang berhadiah jutaan akibatnya khalayak ramai setidaknya akan tertarik dan akan mengikutinya setelah dinyatakan ada pemenang akan di kenakan biaya yang telah di tetapkan oleh para penipu.
Tayangan Kekerasan
Tayangan kekerasan sering digunakan TV ataupun internet untuk menghibur para masyarakat. Banyak situs-situs di internet yang sengaja menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Tv pun tidak ingin kalah,mereka memanfaatkan perkembangan TIK untuk menerima siaran yang menampilkan kekerasan dan menyiarkannya.


2.2     Kerangka Penelitian
Untuk memudahkan dalam memahami isi proposal maka penulis susun sedemikian rupa sehingga antara satu bab dengan bab yang lain saling berkesinambungan. Didalam bab tersebut terdapat sub-bab yang menjelaskan lebih rinci lagi isi bab yang ditentukan.
Adapun kerangkanya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI yang meliputi : Teori-Teori yang Dipakai, Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Dunia Hiburan, Cara Menyikapi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Dunia Hiburan, Kerangka Penilitian



BAB III
ANALISA


3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan proposal penelitian ini diantaranya adalah :

1. Metode Observasi
Dalam metode observasi ini penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap keadaan dilapangan dengan demikian dapat diketahui secara langsung data-data yang dibutuhkan dan informasi apa yang dapat diambil

2. Metode Literatur
Dalam metode literatur dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku dan internet yang mendukung penulisan proposal penelitian ini.

3. Metode Kuisoner
Berbentuk laporan yang diperoleh dari hasil pertanyaan/kuisoner yang diberikan kepada pihak-pihak yang diperlukan.

Periode Penelitian
          Data yang digunakan merupakan data laporan dari Pertengahan bulan Desember 2013 sampai Akhir bulan Januari 2014

3.2 Cara Penelitian Data

Jadwal Waktu Penelitian :
1. Minggu I      : Persiapan dan pengumpulan data
2. Minggu II-V  : Penyusunan laporan dan laporan akhir

3.3    Cara Pengumpulan Data
•    Metode Mencari di Internet : Dengan melakukan pencarian data di internet.
•    Metode Wawancara : Melakukan survey atas apa yang sering terjadi selama ini.








Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 #1

Posted by Kenrick Setiawan
On Jumat, 03 Juni 2016

RESENSI NOVEL


Anggota Kelompok :  - Kevin Andrew Wibisono
                                     - Kenrick Setiawan
                                     - Awal Putro Aryanto
                                     - Adharimasyi Aulia





Judul                     : Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng  
No. ISBN              : 9789794338872 
Penulis                  : Jostein Gaarder 
Penerbit                 : Mizan 
Tanggal terbit        : Juli - 2015 
Jumlah Halaman   : 264 
Jenis Cover            : Soft Cover 
Kategori                : Fantasi  
Text Bahasa           : Indonesia



Saat pertama kali saya membaca isi dari novel ini saya diperkenalkan kepada seorang anak laki-laki yang bernama Peter. Peter kecil tumbuh dengan imajinasi yang luar biasa, ia pandai berkata-kata dan memiliki kemampuan yang sangat spesial dalam memainkannya. Terkadang ia bisa begitu mudahnya membalas hinaan temannya yang telah adu pukul dengan dia. Peter tahu betul kekuatan memainkan kata-kata. Dalam berimajinasi, ia juga memiliki kelebihannya, ia benar-benar bisa menciptakan dunia khayalannya sendiri. Jiwa bisnisnya pun sudah muncul sejak kecil, ia ”menjual” pekerjaan rumah kepada teman-teman sekelasnya dengan imbalan yang beraneka macam. Tergantung bagaimana Peter menginginkannya, dan dia benar-benar pandai ”menjual” nilai kepada teman-temannya.

Ketika Peter berumur hampir 18 tahun, Ibunya meninggal. Selama ini Ibu adalah tempat Peter menceritakan berbagai kisah hasil imajinasinya. Setelah ibunya meninggal, ia bingung kepada siapa lagi harus bercerita. Anehnya, meski ia pandai sekali berkata-kata, ia tidak mau menjadi penulis novel.

” Aku tidak akan pernah menulis sebuah novel. Aku tidak mampu berkonsentrasi pada sebuah cerita. Bila aku mulai menganyam sebuah fabel, dengan segera fabel itu akan tersedot ke dalam empat atau delapan fabel lainnya”, Hal. 171

Ia menceritakan kisah-kisahnya kepada banyak gadis yang ia kencani, semuanya tentu dengan cerita yang berbeda. Sampai suatu hari ia membuat Writers aid (aid seperti dalam first aid kit) yang maksudnya pertolongan bagi penulis yang mengalami kebuntuan ide saat menulis. Peter dengan segera menjadi laba-laba yang menenun ceritanya ke banyak penulis. Ia menyuntikkan ide-ide segar yang terus berbeda, memberikan panduan jalan ceirta, dan ia mendapatkan bayaran yang cukup besar dari ide-ide ceritanya tersebut. Di antara kisah-kisah yang diceritakan Peter adalah cerita tentang gadis pemain sirkus bernama Panina Manina, cerita ini hanya ia ceritakan ke orang yang benar-benar ia cintai. Sampai ternyata cerita ini ikut menjadi bagian dari jalan hidupnya sendiri.

Membaca Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng menjadi satu hiburan yang berbonus-bonus menurut saya. Gaarder dengan mudah menyisipkan cerita-cerita di dalam cerita inti buku ini. Hal ini karena kemampuan imajinasi Peter, sang Tokoh utama, yang sedemikian banyaknya. Di antara cerita Peter, tersebutlah cerita tentang pembunuhan rangkap tiga, si kembar di Vietnam, konstanta jiwa, Ras manusia yang tersisa, dan masih banyak lagi.

Seperti biasa, Gaarder menyelipkan filosofi filosofi kehidupan di dalam ceritanya dengan anggun. Saya ambil contoh :

” Miliaran tahun dibutuhkan untuk mengembangkan kesadaran manusia, dan kau ingin menghapusnya? Lalu bagaimana dengan keajaiban dari kehidupan? Itu jauh lebih penting dari apa pun di seluruh semesta.”

Hanya saja saya menemukan kejanggalan di halaman 388, di baris kedua ditulis ” sembilan kali sembilan ubin, karena itulah kebenaran yang paling mendasar ” di situ tertulis demikian padahal kalimat selanjutnya ” Inti dari eksistensi adalah persegi empat yang terdiri dari empat puluh sembilan ubin hijau dan merah di kamar 15 ”. sebelumnya cerita ini didahului dari enam kali enam ubin, dan setelah bagian ”empat puluh sembilan” ini adalah delapan kali delapan ubin. Jadi.. bukankah yang lebih tepat di baris kedua di halaman 388 tadi yang bertuliskan sembilan kali sembilan ubin itu seharusnya menjadi tujuh kali tujuh ubin? Mungkin editor bisa mengoreksinya lagi, tapi kalau sudah benar ya berarti saya yang belum paham maksudnya. 


Sinopsis Buku

Sejak kecil, Petter lebih suka menyendiri di dalam dunia yang dia ciptakan. Dia terobsesi dengan cerita-cerita, terutama dengan Panina Manina, sang Putri Sirkus yang dikarangnya sendiri. Hingga dewasa pun, imajinasinya terus merajalela. Tak heran dia dijuluki Petter “si Laba-Laba”.

Tetapi, Petter membenci ketenaran dan tak mau memublikasikan tulisannya. Dia memilih menciptakan Writers' Aid, sebuah program yang didesain untuk menyediakan cerita-cerita bagi pengarang-pengarang internasional yang mengalami kebuntuan ide.

Meskipun programnya ini pada awalnya sangat sukses, Petter akhirnya terjebak dalam jaring yang ditenunnya sendiri. Skandal memalukan dalam dunia sastra internasional perlahan-lahan terkuak dan nyawa Petter terancam oleh pengarang-pengarang besar yang ingin menyelamatkan nama baik mereka. Tak disangka, kehancuran Petter ternyata bersumber dari perbuatannya masa lalu. 

Novel ini akan mempertemukan Anda dengan Petter “si Laba-Laba,” tokoh ciptaan Gaarder yang paling membuat penasaran setelah Sophie dari Dunia Sophie.



“Gaarder adalah garansi bagi bacaan bermutu.”
—Kompas

“Putri Sirkus mengukuhkan status Gaarder sebagai salah seorang penulis Skandinavia paling menonjol, sekaligus sebagai seorang novelis dan pendongeng yang andal.”
—The Herald

“Putri Sirkus adalah pesta-pora imaji dan cerita: sebuah dongeng fantasi untuk orang dewasa.”
—Visage



Tentang Penulis

Sebelum menjadi penulis professional, Jostein Gaarder adalah seorang guru filsafat. Kecintaannya pada filsafat membuatnya mulai menulis buku-buku filsafat dalam gaya populer. 

Pada 1991, tanpa disangka-sangka novel filsafatnya, Sophie’s World (terj. Indonesia: Dunia Sophie, Mizan, 1996) yang merupakan buku fiksi terlaris di dunia pada 1995. Sophie’s World telah diterjemahkan dalam 50 bahasa dunia.

Sejak kesuksesannya itu, Gaarder beralih profesi menjadi penulis profesional. Karya-karyanya yang sukses juga adalah Gadis Jeruk (Mizan, 2003), Maya (Mizan, 2008), Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken (Mizan, 2011), Dunia Anna (Mizan, 2014), Dunia Cecilia (Mizan, 2015), dan Misteri Soliter (Mizan, segera terbit).

Selain menulis, dia giat mengampanyekan pelestarian lingkungan melalui Sofie Foundation yang didirikannya bersama istrinya, Siri, pada 1997. Kini, dia tinggal di Oslo, Norwegia.

Profile Anggota :


TUGAS SOFTSKILL 2 BAHASA INDONESIA 2

Posted by Kenrick Setiawan
On Sabtu, 23 April 2016
KARANGAN ILMIAH

A.    Latar Belakang
Peranan guru dalam dunia pendidikan sangat penting karena mereka adalah ujung tombak program pendidikan dan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu masalah kualitas guru selalu memperoleh perhatian dalam pembicaraan karena menyangkut kualitas pendidikan.
  Agar peserta didik belajar secara aktif dan memperoleh hasil prestasi yang maksimal, guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.
Penggunaan suatu metode pembelajaran yang tepat akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan  pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode  pembelajaran dalam menyajikan materi pelajaran berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan siswa.
Salah satu model pembelajaran sebagai alternatif utama adalah model cooperative learning (model pembelajaran gotong royong). Model ini didasari oleh falsafah homo homini socius, yang menekankan manusia adalah makhluk sosial. Ini mengandung arti, kerjasama merupakan kebutuhan sangat penting model pembelajarancooperative learning merupakan model pembelajaran yang tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Unsur dasarnya yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal - asalan. Saling ketergantungan positif mengandung makna keberhasilan suatu karya bergantung pada usaha setiap anggota. Ini mengakibatkan siswa merasa bertanggung jawab.
       Berdasarkan hasil interview dan observasi awal peneliti dengan guru IPA MTs Hasanuddin Poncol khususnya kelas VIII B untuk tingkat pemahaman konsep pada  pembelajaran IPA masih rendah, yang berakibat prestasi belajar siswa rendah. Hasil  ulangan semester gasal tahun pelajaran 2011/2012 dengan SKBM 75 untuk kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa mencapai ketuntasan belajar  secara klasikal 60% (19 siswa) dan 40% (13 siswa) remidial.  Keaktifan siswa dalam berdiskusi baru mencapai 45% (14 siswa) masuk kategori aktif dan 55% (18 siswa) kurang aktif dalam diskusi kelompok. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, cenderung pasif terhadap pelajaran.
       Metode  pembelajaran yang diaplikasikan dikelas oleh guru IPA sebenarnya sudah terbiasa menggunakanCooperative Learning dalam bentuk diskusi kelompok. Kegiatan diskusi hanya membahas soal yang diberikan guru dan hasil diskusi ditulis dipapan tulis oleh perwakilan masing-masing kelompok. Siswa juga kurang aktif menyampaikan pendapat dan kurang bisa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Letak geografis sekolah MTs Hasanuddin Poncol berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu faktor kurangnya pemahaman konsep belajar siswa. Siswa dengan nilai bagus dan ekonomi yang mampu akan lebih memilih bersekolah di Magetan kota atau di Provinsi Jawa Tengah , sedangkan siswa dengan nilai sedang sampai rendah akan tetap diterima tanpa adanya proses seleksi.
              Kelebihan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning menggunakan model problem posing adalah siswa dapat merumuskan atau membuat masalah/soal sendiri berdasarkan stimulus yang diberikan. Sedangkan tipe cooperative integrated reading and compotition adalah pengajaran kooperatif terpadu sehingga siswa mempunyai kemampuan membaca dan memahami, serta kemudian menuliskan hasil pemikirannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, guru berupaya untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar siswa pada pembelajaran IPA. Untuk itu diperlukan penggunaan metode pembelajaran Cooperative Learning dalam bentuk diskusi kelompok dengan menggunakan model problem posing dan cooperative integrated reading and compotitionyang merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan aktifitas belajar dan pemahaman konsep siswa.

B.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII B MTs Hasanuddin adalah sebagai berikut:
1.            Kurangnya pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA.
2.            Masih kurangnya kemampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat melalui presentasi hasil diskusi.
3.            Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton sehingga siswa kurang bersemangat untuk belajar.
C.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah perbedaan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe problem posing  dan tipe cooperative integrated reading and compotition dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VIII B MTs hasanuddin poncol tahun pelajaran 2011/2012 ?

D.    Tujuan Penelitian
             Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada perbedaan kemampuan siswa pada kelas yang diberi pembelajaran model kooperatif problem posing dan pembelajaran kooperatif tipe cooperative integrated reading and compotition.


E.   Manfaat Penelitian
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.            Siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep materi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
2.            Guru, sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar.
3.            Sekolah, dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang metode pembelajaran Cooperative Learningmenggunakan model problem posing dan cooperative integrated reading and compotition dapat dijadikan masukan serta bahan pertimbangan untuk merumuskan strategi pembelajaran selanjutnya.
4.            Peneliti, untuk menambah dan meningkatkan kualitas pengetahuan peneliti tentang ilmu pendidikan yang kedepannya dapat digunakan untuk terjun didunia pendidikan. Terutama dalam pemilihan metode, model dan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

SEMI ILMIAH
EKSISTENSI BAHSA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman.
Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya. Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.
Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia ± 80 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah. Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu? Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007). Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, masyarakat khususnya pelajar yang menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, pelajar juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

Sumber:http://www.kompasiana.com/ridhoboaz/eksistensi-bahasa-indonesia-di-era-globalisasi_5517d72081331125699de3eb

NON ILMIAH
Cerpen Persahabatan - Sahabat Di Dunia Maya
Karya : Dеѕi Erlinаwаti

Mikhа аktif ѕеkаli di duniа mауа. Sереrti Fасеbооk. Mеѕki аktif di duniа mауа, Mikhа tidаk mеluраkаn kеwаjibаnnуа, ѕереrti, bеlаjаr, ѕаlаt, mеngаji, ѕеkоlаh, mеmbаntu оrаngtuаnуа dаn kаkаknуа, bеrmаin bеrѕаmа аdiknуа dаn bеrkumрul bеrѕаmа ѕаhаbаt-ѕаhаbаtnуа. Diа jugа mеmаnfааtkаn mеdiа ѕоѕiаl dаn duniа mауаnуа dеngаn роѕitif, ѕереrti mеnаmbаh tеmаn bаru, mеngеrjаkаn tugаѕnуа dаn lаin-lаin. Nаmа lеngkар Mikhа аdаlаh Anаtаѕуа Dwi Mikhаliа. Mikhа duduk di bаngku kеlаѕ еnаm. Mikhа bеrѕеkоlаh di TK, SD, SMP Mаndаlа Bаngѕа. Mikhа аnаk kеduа dаri tigа bеrѕаudаrа. Kаkаk Mikhа bеrnаmа Anjаni Ekа Nikitа аtаu Kаk Jаni dаn аdik Mikhа nаmаnуа Airlаnggа Firlу Atriа аtаu Dеk Firlу.

Mаlаm рukul 20.15, ѕеlеѕаi Mikhа ѕаlаt Iѕуа, Mikhа mеnuju lарtорnуа dаn mеmbukа Fасеbооknуа. Tik, Tik, Tik… Jаri Mikhа mеnuliѕ раѕѕwоrd dаn еmаilnуа. “Eh, аdа реrmintааn реrtеmаnаn nih!” ujаr Mikhа kеgirаngаn. Wаjаr dоng, diа kеgirаngаn, itu аrtinуа tеmаnnуа bеrtаmbаh ѕаtu. Tарi kirа-kirа ѕiара уа, уаng mаu bеrtеmаn ѕаmа Mikhа?
“Thаliа Sаndrа Prаѕеtуа!” ujаr Mikhа ѕаmbil mеng-klik рrоfil kоntаk Thаliа Sаndrа Prаѕеtуа.
“Ehm, bоlеh dеh! Aku kоnfirmаѕi аjа dеh,” ujаr Mikhа. Mikhа рun mеnuliѕ реѕаn раdа tеmаn bаrunуа tеrѕеbut. Bеgini iѕi реѕаnnуа: “Hаi!! Aku Anаtаѕуа Dwi Mikhаliа kаmu dараt mеmаnggilku Mikhа! Sаlаm kеnаl!”

5 mеnit kеmudiаn tеmаn bаrunуа mеmbаlаѕ.
“Hаi, jugа! Kеnаlin аku Thаliа Sаndrа Prаѕеtуа, kаmu dараt mеmаnggilku Sаndrа. Kаmu аlаmаt rumаhnуа dimаnа, ѕаmа kеlаѕ bеrара?”
“Aku kеlаѕ 6 SD. Alаmаt rumаhku Jаlаn Bаhurеѕkа Nо. 37 Kоmрlеk Pеrmаi Kоtа Bаndung. Kаlаu rumаh kаmu di mаnа, ѕаmа kаmu kеlаѕ bеrара?”
“Sаmа dоng, аku jugа kеlаѕ 6. Alаmаt rumаh аku Jаlаn Tаmаn Sаri Nо. 95 Kоmрlеk Inѕаn Cеndikiа Kоtа Jаkаrtа. Oh, уа, kаmu ѕеkоlаh di mаnа?”

“TK, SD, SMP Mаndаlа Bаngѕа, kаmu?”
“SD, SMP, SMA Pаnсаѕilа. Eh, Mikhа bukаn аku gаk mаu ngоbrоl ѕаmа kаmu lаgi, tарi аku udаh ngаntuk. Biѕа kаn dilаnjutnуа bеѕоk?”
“Oh, iуа, gаk ара-ара kоk! Ini jugа udаh jаm tidur аku! Dаh!!”
“Dаh!!” Mikhа tаk mеmbаlаѕ lаgi, kаrеnа diа ѕudаh mеngаntuk dаn ingin tidur. Iа mеmаtikаn lарtорnуа dаn mеnutuр lаtорnуа. Huаhm.. Sеlаmаt tidur!

Bеѕоknуа. Pukul 05.00 Mikhа ѕеѕudаh ѕаlаt Subuh, Mikhа lаngѕung mеngесеk tаѕnуа. “Mаtеmаtikа, Pеndidikаn Kеwаrgаnеgаrааn dаn Bаhаѕа Inggriѕ,” gumаm Mikhа. Hаri ini Mikhа mеmаkаi раkаiаn аdаt Sundа, уаitu kеbауа kаlаu lаki-lаki раngѕi. (Itu lоh уаng bаjunуа hitаm-hitаm, kауаk уаng mаu реnса ѕilаt!) Mikhа рun tidаk luра mеmаkаi jilbаb рutih dаn bеrgаriѕ mеrаh untuk mеnуеѕuаikаn dеngаn rоk mеrаh bаtiknуа. Sеtеlаh ѕiар Mikhа рun turun kе bаwаh.

“Pаgi!” ѕара Mikhа раdа kеluаrgаnуа. “Pаgi jugа Tuаn Putri!” ѕара Aуаh ѕаmbil tеrѕеnуum.
Mikhа рun duduk dаn mеmаkаn раnсаkеnуа. Sеbеlum itu iа mеmbаса dоа ѕеbеlum mаkаn. Sеtеlаh ѕеlеѕаi Mikhа рun bеrаngkаt kе ѕеkоlаh bаrеng dеngаn Aуаh, Kаk Jаni, dаn Dеk Firlу. Mеmаng kаntоr Aуаh ѕеаrаh dеngаn ѕеkоlаhаn Mikhа, Kаk Jаni, dаn Dеk Firlу. Sеkоlаhаn Kаk Jаni di SMA Pеlitа Ilmu dаn Dеk Firlу ѕаmа dеngаn Mikhа уаitu TK, SD, SMP Mаndаlа Bаngѕа.

Sеѕаmраinуа di kеlаѕ..
“Aѕѕаlаmuаlаikum tеmаn-tеmаn!” ѕара Mikhа. “Wааlаikum ѕаlаm!” jаwаb tеmаn-tеmаn Mikhа.
“Hаi, Mikh!” ѕара Rеrе, ѕаhаbаt Mikhа. Nаmа lеngkар Rеrе аdаlаh Fаniа Rеrе Mаrеtаniа.
“Ehm, kаmu kеmаrin Fасеbооknуа On, tарi kеnара аku ngirim реѕаn kе kаmu kоk gаk dibаlеѕ?” tаnуа Rеrе.
“Oh, iуа, mааf уа, kеmаrin аku kеаѕуikаn ngоbrоl ѕаmа tеmаn bаru аku di Fасеbооk!” jаwаb Mikhа.
“Siара ѕih tеmаn bаru kаmu?” tаnуа Rеrе. “Sаndrа,” ujаr Mikhа ѕingkаt.
“Nаmа Fасеbооknуа?” tаnуа Rеrе lаgi. “Thаliа Sаndrа Prаѕеtуа,” jаwаb Mikhа.
“Ouh!” Rеrе bеr-оh.

Bеl рun bеrbunуi dеngаn nуаringnуа. Mikhа рun mеmbеnаrkаn роѕiѕi duduknуа. Bu Fаni рun mаѕuk.
“Sеlаmаt раgi аnаk-аnаk!” ѕара Bu Fаni. “Sеlаmаt раgi Bu!” jаwаb аnаk-аnаk.
Bu Fаni рun lаngѕung mеnuju реlаjаrаn Mаtеmаtikа. “Yа аnаk-аnаk hаri ini kitа аkаn mеmbаhаѕ dеbit, vоlumе dаn wаktu. Blа-blа-blа..” Bu Fаni kеаѕуikаn mеnjеlаѕkаn.
Jаm iѕtirаhаt рun bеrbunуi. Mikhа mеngаmbil hаndрhоnе аndrоidnуа. Kаliаn раѕti tаhu, kаlаu Mikhа hеndаk mеmbukа Fасеbооknуа dаn аkаn mеngоbrоl kеmbаli dеngаn Sаndrа.

“Mikh, kе kаntin уuk! Kаtаnуа аdа mеnu bаru tuh! Aku реnаѕаrаn, bеli уuk!” аjаk Rеrе.
“Ehm, kаmu duluаn аjа dеh! Lаgiаn аku bеlum lареr kоk!” jаwаb Mikhа ѕаmbil mеmfоkuѕkаn mаtаnуа mеnаtар lауаr hаndрhоnе-nуа. “Kаmu kоk gitu ѕih? Gаk mаu nеmеnin аku?” tаnуа Rеrе ѕаmbil сеmbеrut.
“Iуа dеh аku ikut kе kаntin, tарi аku gаk mаkаn сumа bеli minumаn аjа!” Mikhа рun mеnуеrаh jugа untuk ikut bеrѕаmа Rеrе. Duа ѕаhаbаt itu рun lаngѕung kе kаntin.

“Pаk Pаnji!” tеriаk Rеrе. “Iуа Nеng Rеrе!” ujаr Pаk Pаnji. “Pаk реѕаn mеnu tеrbаru, tарi ара уа, mеnu tеrbаru itu?” tаnуа Rеrе. “Oh, itu, Nеng. Itu nаmаnуа mосi iсе сrеаm, jаdi itu mосi di tеngаhnуа аdа iсе сrеаmnуа dаn itu mосi diсосоl kе ѕаuѕ соkеlаt!” jаwаb Pаk Pаnji.
“Wаh, kауаknуа еnаk, реѕаn 1 уа, Pаk. Sаmа juѕ ѕtrаwbеrrу!” реѕаn Rеrе.
“Iуа Nеng, kаlаu Nеng Mikhа mаu реѕаn ара?” tаnуа Pаk Pаnji.
“Ehm, milk ѕhаkе соkеlаt аjа!” реѕаn Mikhа ѕаmbil mеnаtар tеruѕ lауаr hаndрhоnе-nуа.
“Iуа Nеng Mikhа, tunggu ѕеbеntаr!” ujаr Pаk Pаnji.

“Mikh, kаtаnуа аnаk-аnаk SMP mаu ngаdаin асаrа bаnd kесil-kесilаn gitu dеh, kаtаnуа luѕа! Nоntоn, уuk?” аjаk Rеrе. “Hm..” jаwаb Mikhа ѕеоlаh tаk реduli.
‘Kеnара уа Mikhа jаdi kауаk gitu, diа kаn mеmаng ѕukа Fасеbооk-аn, tарi gаk реrnаh luраin ѕаhаbаtnуа. Ini ѕеmuа gаrа-gаrа tеmаn bаrunуа!’ kеluh Rеrе di dаlаm hаti.
“Kаmu lаgi ngараin ѕih, Mikh?” tаnуа Rеrе mulаi kеѕаl. “Kаmu gаk lihаt? Aku lаgi mаin hаndрhоnе. Pаѕti аku lаgi Fасеbооk-аn!” jаwаb Mikhа аgаk kеtuѕ.
“Yа udаh kаli gаk uѕаh mаrаh-mаrаh!” ujаr Rеrе kеѕаl. Untuk реrtаmа kаlinуа duа ѕаhаbаt ini diеm-diеmаn. Tаk bеrара lаmа, Pаk Pаnji dаtаng.
“Ini Nеng Rеrе, Nеng Mikhа, mосi iсе сrеаm, juѕ ѕtrаwbеrrу ѕаmа milk ѕhаkеnуа!” ujаr Pаk Pаnji.
“Iуа, Pаk tаruh di ѕitu аjа,” ujаr Mikhа.

Bеl mаѕuk bеrbunуi. Bu Mirа guru Bаhаѕа Inggriѕ рun mаѕuk dаn mulаi mеnjеlаѕkаn. Sаmраi аkhirnуа tеrdеngаr ѕuаrа bеl рulаng.
“Mаu рulаng bаrеng?” tаwаr Mikhа kераdа Rеrе ѕеоlаh tidаk аdа mаѕаlаh раdа jаm iѕtirаhаt.
“Gаk uѕаh! Uruѕin аjа tеmаn Fасеbооk kаmu!” ujаr Rеrе ѕаmbil bеrlаri реrgi.
“Kеnара уа, Rеrе?” ujаr Mikhа.

Di rumаh Rеrе…
“Mеndingаn аku bukа Fасеbооk аjа, tеruѕ аku kаѕih tаhu ѕi Sаndrа jаngаn ngоbrоl ѕаmа Mikhа!” ujаr Rеrе ѕаmbil mеmbukа Fасеbооk-nуа di tаbnуа. “Nаh ini diа!” ujаr Rеrе. Lаngѕung ѕаjа Rеrе mеngirim реѕаn раdа Sаndrа. Iѕi реѕаnnуа bеgini:

“Kаmu Sаndrа уа? Kаmu tеmаn bаrunуа Mikhа? Aku Fаniа Rеrе Mаrеtаniа kаmu biѕа раnggil аku Rеrе. Sаndrа рliѕ уа, kаmu jаngаn kоntаk-kоntаkаn lаgi ѕаmа уаng nаmаnуа Anаtаѕуа Dwi Mikhаliа аtаu Mikhа kаrеnа gаrа-gаrа kаmu Mikhа jаdi ngеluраin ѕаhаbаtnуа уаitu аku RERE!! Sаndrа gаrа-gаrа kаmu jugа, Mikhа jаdi ‘Mеnjаuhkаn уаng dеkаt dаn mеndеkаtkаn уаng jаuh!’ Ngеrti kаn SANDRA?” kаtа Rеrе. Kеbеtulаn раdа ѕааt itu Sаndrа ѕеdаng On lаngѕung ѕаjа Sаndrа mеmbаlаѕnуа.

“Iуа, аku Sаndrа. Eh, kаmu Rе, kаmu jаngаn ngеlаrаng-lаrаng аku mаu tеmеnаn ѕаmа Mikhа. Tеrѕеrаh аku dоng, mаu tеmеnаn ѕаmа ѕiара аjа! Lаgiаn Mikhаnуа jugа ѕеnеng kоk tеmеnаn ѕаmа аku!” bаlаѕ Sаndrа.
“Pоkоknуа ѕеkаli аku bilаng еnggаk уа еnggаk.” tаmbаh Rеrе.
“Tеrѕеrаh!” jаwаb Sаndrа. Rеrе tidаk mеmbаlаѕ lаgi dаn mеmutuѕkаn untuk tidur ѕiаng.

Sеmеntаrа itu di rumаh Mikhа. Mikhа bingung ѕеkаli, kеnара Rеrе jаdi jutеk? Mikhа рun lаlu mеlihаt Fасеbооk Rеrе dаn tеrnуаtа Rеrе ѕеdаng OFF. Diа рun mеmutuѕkаn untuk mеnеlероn Rеrе. KRINGG… “Siара ѕih, gаnggu оrаng tidur аjа?” tаnуа Rеrе jеngkеl. “Hаlо!”
“Hаlо, аdа ара Mikhа?”
“Rе, kаmu mаrаh ѕаmа аku?”
“Aku gаk mаrаh kе kаmu, аku сumа BT ѕаmа kаmu!”
“Kеnара kаmu BT ѕаmа аku?”
“Wаktu di kаntin kаmu nуuеkin аku dаn аѕуik ngоbrоl ѕаmа Sаndrа,”

“Oh уаng wаktu di kаntin. Iуа mааf уа, Rе. Aku jаdi ngаnggurin kаmu! Pliееѕ.. Rеrе, jаngаn ngаmbеk lаgi уа?”
“Iуа dеh, tарi jаnji kаmu gаk аkаn gitu lаgi!”
“Iуа! Yа udаh уа? Bуе..”
“Bуе…” Akhirnуа Mikhа dаn Rеrе bаikаn. Mikhа рun lаlu mеmbukа Fасеbооknуа.
“Eh аdа реѕаn dаri Sаndrа!” ujаr Mikhа. Mikhа рun mеmbаса реѕаn dаri Sаndrа.

“Mikh, tаdi аdа уаng mаrаh-mаrаh gаk jеlаѕ kе аku, nаmаnуа Rеrе dаn kаtаnуа ѕаhаbаt kаmu! Kаtаnуа jаngаn tеmеnаn lаgi ѕаmа Mikhа.”
“Oh gitu уа? Ehm ѕеbеntаr аku mеnеlероn ѕеѕеоrаng dulu.”
“Iуа!” Mikhа рun kеmbаli mеnеlроn Rеrе.

“Hаlо, Rе!”
“Hаlо Mikh, аdа ара lаgi?”
“Itu tаdi kаtаnуа kаmu mаrаh-mаrаh kе Sаndrа уа lеwаt реѕаn Fасеbооk?”
“Iуа, ѕоаlnуа tаdi аku lаgi kеѕеl bаngеt!”
“Gitu?”
“Iуа, mааf, уа?”
“Kоk, kаmu mintа mааf kе аku? Mintа mааfnуа kе Sаndrа dоng!”
“Iуа dеh! Yа udаh аku mаu mintа mааf dulu!”

“Yа udаh, tарi аdа ѕуаrаtnуа!”
“Aра?”
“Kаmu hаruѕ ikhlаѕ mintа mааf kе Sаndrа!”
“Iуа аku ikhlаѕ!”
“Yа udаh! Bуе..”
“Bуе!”

Rеrе рun mеmbukа Fасеbооknуа lаlu mеnuliѕ реѕаn раdа Sаndrа, “Sаndrа, mааfin аku уа? Tаdi аku lаgi еmоѕi! Kаmu bоlеh kоk tеmеnаn ѕаmа Mikhа. Dаn mаu gаk kаmu jаdi tеmаn Fасеbооk аku?” Sаndrа lаngѕung mеmbаlаѕ, kаrеnа Sаndrа mаѕih On. “Iуа gаk ара-ара kоk! Itu wаjаr, itu аrtinуа kаmu gаk mаu kеhilаngаn ѕаhаbаt kаmu, itu аrtinуа jugа kаmu tuluѕ mеnуауаngi ѕаhаbаt kаmu! Ehm, bоlеh, ѕаhаbаtаn jugа bоlеh, ѕаhаbаtаn di duniа nуаtа рun bоlеh. Hаhаhа…” jаwаb Sаndrа. “Hаhаhа.. Kоnfirmаѕi, уа?” tаmbаh Rеrе. “Iуа..” jаwаb Sаndrа.
Sеkаrаng Sаndrа dаn Rеrе tеlаh bеrtеmаn mаlаh bеrѕаhаbаt. Mikhа, Sаndrа, dаn Rеrе рun mеnjаdi ѕаhаbаt di duniа mауа уаitu Fасеbооk, Inѕуа Allаh jugа limа hаri lаgi Sаndrа аkаn kе Bаndung untuk mеnеmui duа оrаng ѕаhаbаtnуа.